Waspada Industri Manufaktur Diprediksi Tambah Lesu Tahun Ini

From Open Source Bridge
Jump to: navigation, search

sg berjangka mencanangkan kembali tekad Pemerintah untuk menjadikan otomotif sebagai industry andalan Indonesia pada peresmian pabrik Mitsubishi di Cikarang. Sejak 2014 penjualan otomotif di Indonesia terbesar di ASEAN, menyusul Thailand. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, ketergantungan Indonesia pada ekspor sumber daya alam menyebabkan perekonomian menjadi tidak stabil. Dia menerangkan, pengembangan kendaraan pedesaan ini bisa menjadi cikal bakal kemajuan industri otomotif nasional. Ditilik dari aspek sejarah, industri otomotif di Indonesia sudah berusia hampir 100 tahun.

Dalam sebuah riset yang dilaksanakan oleh MarkPlus Insight di 6 kota besar di Indonesia (Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Medan dan Makassar)kepada para pemilik kendaraan bermotor yang membeli mobil dan motornya lebih dari 3 tahun, dapat terlihat bahwa komponen-komponen utama yang diganti dalam 1 tahun terakhir oleh para konsumen merupakan suku cadang yang bersifat fast moving, seperti oli, aki, busi, kanvas rem, ban, dan lain sebagainya.
Praktisi yang telah 25 tahun berkecimpung di dunia otomotif itu menjelaskan pasar mobil akan sukses karena Indonesia memiliki jumah penduduk yang besar namun dengan rasio kepemilikan mobil yang kecil. Kebanyakan produksi karet Indonesia berasal dari Aceh, Sumatra Selatan, Sumatra Utara, Riau, Jambi, Kalimantan Barat. Dari saling bertukar informasi ini, Indonesia dapat belajar teknik produksi baru dan pemanfaatan teknologi modern.
Asosiasi Industri Otomotif Indonesia (Gaikindo) memperkirakan penjualan mobil konsisten, meskipun penurunan pertumbuhan PDB serta investasi. Yohanes Nangoi, Ketua Umum GAIKINDO mengungkapkan bahwa GIIAS ditujukan sebagai ajang yang dapat memberikan informasi terkini kepada masyarakat Indonesia mengenai perkembangan industri otomotif nasional dan juga global.
Indonesia diproyeksikan menjadi pusat manufaktur di ASEAN dengan beberapa sektor industri yang telah memiliki struktur mendalam, mulai dari hulu hingga hilir, seperti otomotif, tekstil dan garmen, makanan dan minuman, logam, serta dan kimia,” ungkapnya. Bahkan, mobil racikan anak bangsa berhasil menjadi salah satu ekspor andalan sektor industri otomotif nasional ke kancah pasar global.
Manufacturing Surabaya turut menghadirkan beragam penyedia kebutuhan produk manufaktur terkemuka antara Autonics, Epson , First Machinery Trade & Co, Kawan Lama Sejahtera, Nord Indonesia, Otano Multi Mesindo, Rukun Sejahtera Teknik, Somagede Indonesia, Trakindo Utama, Wijaya Machinery dan masih banyak lagi yang terus berkomitmen untuk mendukung kebutuhan sektor industri di kawasan Indonesia Timur melalui keikutsertaan mereka di pameran Manufakturing Surabaya 2017.

Dalam tujuh tahun terakhir, antara 2006-2013, pertumbuhan penjualan mobil di Indonesia mencapai 23,4 persen. Untuk mendukung industri lokal, IIMS 2014 bekerjasama dengan Departemen Perindustrian akan merangkul Industri kecil menengah (IKM), untuk memamerkan hasil produksi mereka selama pameran berlangsung. Kinerja positif juga diikuti oleh industri kertas dan barang dari kertas, pt sgb reproduksi media rekaman yang mengalami pertumbuhan 9,22 persen, industri logam dasar tumbuh 8,59 persen, serta industri makanan dan minuman tumbuh 6,77 persen.
Sebab, industri manufaktur sebagai sektor yang menyerap tenaga kerja terbesar dapat mendorong konsumsi masyarakat sehingga mampu menggenjot pertumbuhan ekonomi,” jelasnya. Konsep B2B yang dihadirkan GIICOMVEC akan menjadi momentum yang sangat tepat untuk membuka potensi bisnis baru antara industri kendaraan komersial dan para pelaku bisnis di Indonesia, sesuai dengan harapan GAIKINDO agar ajang ini dapat menjadi The Best Business Opportunity Through Indonesia's Comprehensive Commercial Vehicle Exhibition”.
Nilai tersebut menjadi yang terbesar ketiga setelah industri makanan dan minuman (32,84%) dan subsektor industri barang logam komputer, elektronik, optik, dan peralatan listrik (10,71%). Mereka juga komitmen ingin masuk bangun industri kendaraan listrik dengan target produksi di tahun 2022,” paparnya. Pelemahan serempak mata uang beberapa negara berkembang, menjadi bukti terampuh perlunya menggenjot laju investasi dan daya saing industri, khususnya sektor-sektor yang selama ini menjadi penggerak utama laju perekonomian.
Ditengah kelesuan ekonomi Amerika dan Eropa, kita semestinya optimis dengan pasar otomotif dunia. Ini tentunya sangat berarti bagi industri nasional yang sedang bersaing dengan negara lain,” tutur Airlangga. Perusahaan-perusahaan besar di Indonesia (contohnya Unilever Indonesia ) telah atau sedang melakukan investasi-investasi untuk meningkatkan kapasitas penyulingan minyak sawit.