Langkah Diplomasi Indonesia Dalam Konflik Rohingya

From Open Source Bridge
Jump to: navigation, search

Diplomasi offensif adalah sebuah praktik diplomasi yang memaksa pihak lain dalam menyelesaikan sebuah permasalahan. Pemerintah Indonesia harus meningkatkan upaya diplomatiknya, bilateral dan regional, untuk menekan pemerintah Myanmar tidak melanjutkan kekerasan yang terjadi, menarik aparat keamanan dan militer dari operasi yang berlangsung, serta mengutamakan pendekatan dialog untuk menyelesaikan krisis di Rakhine tersebut dan bekerja sama dengan Komite Pencari Fakta PBB.
Dibidang pendidikan, sejak lama Indonesia telah menjalin kerjasama di bidang pendidikan militer. Bukti bahwa Indonesia di bawah kepemimpinan Jokowi lebih banyak berpihak ke investor, kata Susan, banyak proyek yang dilaksanakan dengan dalih untuk meningkatkan daya saing Indonesia di dunia internasional. Kebijakan pemerintah di bidang maritim, baik industri perikanan maupun industri pelayaran harus dilaksanakan secara konsisten sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku.
Namun begitu, bukan berarti Indonesia tidak mengikuti perkembangan situasi internasional dan memanfaatkannya demi kepentingan nasional. Pada bulan Juni 1975 Vietnam melakukan operasi besar-besaran dengan nama san­di Operasi Pembebasan Pulau Kita” dengan menge­rahkan lebih 10.000 pasukan terdiri dari angkat­an laut, darat dan udara dan menjarah serta mengusir pasukan-pasukan Cina dari sana.

Hal ini dapat dicapai melalui paket-paket kebijakan ekonomi yang telah dikeluarkan pemerintah yang bertujuan untuk memberikan stimulus pertumbuhan, mendorong investasi dan meningkatkan daya beli masyarakat. Yang ditakuti negara luar secara geopolitik kan laut kita. Kalau kata2nya begini…china di ijinkan berinvestasi di natuna dengan pengawasan pemerintah RI. Dimana china akan mentaati semua hukum yang berlaku di Indonesia.

Kita tidak akan pernah bisa mengabaikan faktor domestik mengingatbahwa aspek ini tidak saja merupakan sumber utama dari kebijakan luar negeri tetapi juga memberikan implikasi pada kekuatan daya tawar (leverage) diplomasi Indonesia dalam ber- hadapan dengan berbagai tantangan eksternal secara samping itu, partisipasi aktif Menlu RI dalam Sidang Umum PBB bulan Sep- temberlalu,yangmenunjukkankontribusipositif Indonesia dalam isu-isu global seperti terorisme dan pengungsi merupakan bukti konkrit diplo- masi Indonesia yang tetap aktif dan berorientasi outward looking.
Salah satu upaya Indonesia dalam menjaga keamanan di wilayah perbatasan adalah dengan tetap melanjutkan perundingan perbatasan (diplomacy border) agar terdapat kejelasan garis perbatasan Indonesia dengan negara tetangga, serta melakukan aktifitas eksplorasi minyak bumi dan gas alam di Laut Natuna, sebagai bentuk eksistensi Indonesia di wilayah tersebut.
Dengan corak geografis seperti itu, China menyatakan klaimnya atas Laut China Selatan berdasarkan peta yang dikenal sebagai sembilan garis putus-putus yang melingkari hampir seluruh Laut China Selatan dan di mana China mengklaim sebagai perairan historis China yang memiliki kedaulatan. Selain itu juga tidak ada sejengkal tanah dan lautan yang dimiliki oleh negara lain.
Yang menarik lainnya dalam analisa Oppenheims Lauterpacht adalah apa yang ditulisnya tentang a claim for a change in the law are disputes as to ‘conflicts of interest, and as such political and non-justiable.” Dengan demikian sua­tu tuntutan yang tadinya dalam kategori sengketa hukum dapat berubah menjadi ‘konflik berdasarkan keinginan sendiri' dan dengan demikian terjerumus menjadi sengketa politik.
Penyebarluasan wilayah baru ini terjadi karena Tiongkok berpatokan pada klaim atas https://pbase.com/topics/heightfind7/proses_transaksi_ekspor_impo , yang sebenarnya masih dalam status sengketa dengan Filipina serta Vietnam. Ada beberapa strategi yang bisa dilakukan Indonesia: Pertama, kebijakan pengembangan sumber daya kelautan yang komprehensif dipromosikan melalui kebijakan industri maritim secara terintegrasi.
Sambil menunggu penyelesaian lebih lanjut, TNI bersama dengan tentara Timor Leste berhasil menghentikan konflik antarwarga perbatasan kedua negara dan menciptakan kondisi yang kondusif kembali (Tempo, 27 Juli 2012). Oleh karena itu, Indonesia menyatakan bahwa Indonesia tidak ikut menggugat dalam persengketaan-persengketaan Laut Cina Selatan yang lebih luas.